Viral Ayam Petani Seharga 65 Juta Rupiah – Seorang petani di Kota Selinsing, Malaysia, Rosmah Mohamad Yusuf, menjual ayam-ayam dengan harga fantastis. Satu ekornya bisa mencapai jutaan rupiah. Tidak mengherankan bagi para pecinta dunia ayam, dikarenakan sudah menjadi sebuah hobi ataupun para kolektor yang sudah berkecimbung di dunia ini.
Saking uniknya, ada kolektor yang menawar ayam Rosmah senilai puluhan juta rupiah. Rosmah beternak bermacam-macam jenis ayam, seperti ayam serama, ayam bahamas, ayam mutiara, ayam sabung, ayam batam, dan ayam kampung. Sang peternak satu ini juga berjualan ayam-ayam yang sangat jarang ditemui di Negeri Jiran, seperti ayam selasih dan ayam poland jambul.
Ketertarikan Rosmah menjual ayam-ayam unik ini bermula saat dia berkunjung ke rumah sahabatnya. Ibu beranak lima ini melihat sahabatnya menjual ayam-ayam tersebut dengan harga yang lumayan mahal. Dari sanalah dia tergelitik untuk beternak ayam langka.
“Berawal dari sepasang, kini saya mempunyai beratus ekor ayam yang jarang dan sukar ditemui karena saya suka spesies yang unik-unik,” tutur dia.
Rosmah Mohamad Yusuf mengatakan kesukannya ini menjadi sumber pendapatan tambahannya, karena seekor ayam yang langka ditemui ini dijual dengan harga 2 ribu ringgit atau setara Rp6,45 juta per ekor, misalnya jenis ayam poland jambul.
“Selain itu, saya pernah ditawar 20 ribu ringgit atau Rp65 juta untuk ayam selasih, akan tetapi tidak saya jual. Ia sangat susah didapat dan mempunyai banyak khasiat,” ucap dia.
Meskipun demikian, peternak tersebut mengaku tak bermimpi untuk menjadi kaya dengan beternak ayam. Dia mengatakan beternak ayam merupakan hobinya.
“Ini semua dilakukan karena hobi. Saya tidak pernah terpikir akan promosi atau iklan tentang ayam yang saya ternakkan. Selalu orang kampung yang menyebarkan kepada orang lain tentang peternakan saya,” kata dia dengan sedikit senyuman.
Selain ayam, Rosmah juga beternak hewan-hewan lainnya, seperti ayam kampung, itik, dan kambing. Dia pun bermimpi bisa membesarkan peternakannya. ” Saya mohon kepada pejabat yang terkait untuk mengajari saya peternakan yang sistematis,” tutup sang peternak.