Alkisah pada suatu hari, di dalam hutan belantara. Terlihat seekor Serigala yang sedang kelaparan. Ia mencari mangsa kesana kemari. Namun, ia tidak menemukan mangsa yang ia cari. Di tengah perjalanan ia melihat seekor Ayam. Karena sudah sangat lapar, ia pun mengincar sang Ayam tersebut.
Secara diam-diam Serigala mendekati sang Ayam, ia pun langsung menerkam Ayam tersebut. Melihat kedatangan Serigala yang datang secara tiba-tiba membuat sang Ayam sangat terkejut.
“Kena kau! Kau tidak akan bisa lari dariku Ayam. Hahaha.” Ucap Serigala sambil ketawa, dan ketika itu juga langsung membawa Ayam tersebut kerumahnya.
Serigala sangat senang mendapatkan mangsa yang begitu lezat. Ia pun membayangkan memakan daging Ayam yang sangat lezat sampai air liurnya keluar tanpa henti-hentinya.
“Hei Tuan, sebelum kau melahapku. Sebaiknya kau berdoa terlebih dahulu.” Ucap sang Ayam.
Mendengar yang di ucapkan sang Ayam, Serigala pun menunda keinginannya untuk melahap Ayam tersebut.
Serigala pun menuruti yang di katakan Ayam. Ia pun segera melipat kedua tanganya di dada.
“Selain melipat kedua tangannya. Manusia juga menutup kedua matanya saat berdoa.” Kata sang Ayam melanjutkan perkataanya.
Serigala pun menuruti perkataan Ayam. Dengan semangat ia melipat kedua tangannya di dada dan menutup kedua matanya. Namun, pada saat ia menutup kedua matanya. Dengan sangat cepat Ayam tersebut terbang dan melarikan diri.
“Hahaa, selamat tinggal Serigala yang bodoh.” kata sang Ayam yang senang, karena berhasil meloloskan diri dari cengkraman sang Serigala.
Akhirnya, Ayam berhasil meloloskan diri dengan sangat mudah. Sementara, Serigala pun membuka kedua matanya. Ia pun tidak sabar untuk segera melahap mangsanya. Namun, ia sangat terkejut dan terbengong-bengong melihat sang Ayam sudah tidak ada di hadapannya. Ia pun segera mencari Ayam tersebut. Namun, Ayam dengan sangat cepat melarikan diri dan tidak dapat di temukan. Serigala sangat marah karena ia ditipu oleh Ayam.