Dalam setiap bertarung pasti ada kalah dan menang. Setelah beradu pasti akan ada luka luka ataupun cedera itu hal yang wajar saat ayam di adu.
Akibat beradu keadaan fisik ayam akan bisa lemah atau pun drop karena dalam pertarungan sangat mengurus ayam tersebut. Keadaan ayam drop akan menyebabkan ayam dengan mudah terkena penyakit.
Apabila ayam setelah beradu lebih baik ayam di rawat dengan seksama dan mengobati luka luka yang terkena karena aduan. Diperlukan beberapa cara menyembuhkan luka ayam terkena taji setelah beradu untuk penangan atau pertolongan pertama.
Cara menyembuhkan luka ayam terkena taji setelah beradu dengan menggunakan ramuan tradisional yang diracik dengan cara kuno dan mampu menyembuhkan luka.
Pengobatan ayam yang terluka harus benar benar dengan sembuh apabila tidak diobatin sampai benar benar sembuh akan membuat pembekakan didaerah yang terkena taji dan lama lama akan menjadi keras dan biasa disebut bubul.
Cara menyembuhkan luka ayam terkena taji setelah beradu penangannya dengan memberi obat dan gizi vitamin, mineral, protein dan karbohidrat yang mudah dicerna. Jangan diberikan makanan yang sangat sulit dicerna karena akan menyebabkan ayam semakin menurun kesehatannya. Makanan yang keras seperti gabah, beras merah dan jagung.
Pengompresan harus dimulai dari muka, leher, pundak, dada lalu bagian sayap dalam. Untuk paha, lutut dan khusus kaki bukan dikompres tapi harus direndam dengan menggunakan ember atau bak kecil. Setelah pengompresan sudah selesai selanjutnya ayam harus dijemur.
Setelah sudah melewati tahap perawatan tahap selanjutnya penyembuhan. Jika kondisi ayam sudah terlihat aktif, bergairah dan warna kulitnya sudah terlihat mulai dari kulit muka, leher, dada, bahu, sayap, juga paha semua terlihat berwarna merah berarti ayam sudah sehat dan ayam sudah bisa dilatih kembali untuk pertarungan selanjutnya.
Jika ayam baru sembuh ada beberapa rutinitas yang harus dihindari terlebih dahulu tujuannya agar tidak terjadi stres atau pun shock pada mental ayam dan menghindari drop pada fisik ayam.